Mohon tunggu...
Elsa K. Filimdity
Elsa K. Filimdity Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Fakultas Teologi, Penulis, Seniman, Atlit.

Elsa K. Filimdity, S.Si Teol, adalah mahasiswi lulusan Fakultas Teologi UKSW strata 1. Aktif berorganisasi sejak SMP, menjadi Ketua OSIS SMP Kristen 1 Pulau-pulau Aru selama 2 periode, Ketua OSIS SMA Negeri 1 Dobo (sekarang SMA Negeri 3) 2016/2017. Ketua Forum Anak Jargaria (FAJAR), Pengurus Forum Anak Maluku Manisse 2017-2019. Sekretaris 2 Kwarcab Aru, BPMF Fakultas Teologi 2 Periode pada Komisi C dan menjadi Ketua HIPMMA Salatiga 2 periode, 2020-2022 dan sekarang menjabat sebagai Ketua Walang GPM UKSW. Selain aktif di organisasi, segudang prestasi yang diraih ialah, mewakili Kepulauan Aru sebagai Atlit Catur 2010, mewakili provinsi Maluku untuk Volly Ball Puteri di Jakarta 2014, mewakili Klasis GPM Aru untuk Baku Dapa Anak Remaja GPM, Saumlaki 2015, mewakili Kepulauan Aru untuk Musicalisasi Puisi di Ambon 2016, menjadi Duta Anak Maluku pada Forum Anak Indonesia, Riau 2017. Aktif mengikuti pramuka dengan menjadi: Anggota Saka Bahari dan Anggota Saka Bhayangkara Kepulauan Aru. Hobby: Menulis, Bermain Alat Music (Piano, Suling, Gitar), Cipta Lagu & Puisi, serta olahraga Volly dan Catur.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Batalnya Piala Dunia U20: Dilema Ideologi dan Pragmatisme Pasar

30 Maret 2023   14:52 Diperbarui: 30 Maret 2023   17:12 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Naftali Djoru

Saat ini saya non-partisan dan belum menentukan sikap afilasi politik partai apa maupun figur siapa scara politik.
Tapi menarik mencermati kasus batalnya PilDun U20 di Indonesia. Sepintas terlihat semua menyoroti peran Ganjar dan Koster (didukung oleh pernyataan partai tertentu) sebagai pihak yg bertanggungjawab bahkan memiliki andil membunuh prestasi sepak bola Indonesia. Akbatnya bullyan netizen bagai air bah tidak terbendung.

Saya coba lihat dari sisi lain soal Ganjar. Ganjal sepak bola dapat saja menjadi indikasi ada soal besar dan berat yang memaksa harus memilih.
Saya yakin orang selevel Ganjar Cs. bersuara pasti sudah dipikirkan matang (tidak ngawur), mungkin juga berdasarkan data intelijen.

Penolakan "Israel" bisa dibaca lain.  Ini bukan soal Israel semata.
Ganjar dan Koster terpaksa harus tumbalkan diri untuk kepentingan nasional yg lebih besar bahkan mengesampingkan sepakbola sebagai instrumen global kehidupan ekonomi pasar dunia,  prestasi, atau mungkin saja kepentingan politik dan mafia di dalamnya.

Sebagai awam, saya menduga dan menguatirkan adanya ancaman disintegrasi bangsa yg sdh terakumulasi selama ini sebagai akibat dari gerakan2 kelompok radikal. Kelompok ini didukung oleh kekuatan2 transnasional.  

Pada sisi lain tekanan negara2 Barat (Amerika dan Euro) yg berupaya mengkapling sumber energi di Indonesia sedang gencar2nya.  Mereka semua (radikalisme dan kapitalisme) hanya menanti momentum, sekali mendapatkan momentum, maka agendanya berjalan mulus.

PilDun U20 sangat berpotensi menjadi momentum. Posisi Israel menjadi pelatuk yg dapat memicu ledakan sosial di Indonesia. Semua kelompok yang berkepentingan akan berupaya merebut pelatuk ini untuk mengawali ledakan sosial di Indonesia. Konflik horisontal akan terjadi dan melemahkan posisi Indonesia dalam percaturan politik dunia. Kondisi itu akan dimanfaatkan oleh kelompok Barat untuk mencengkeram Indonesia. Berbagai dampak negatif akan dialami NKRI.

Dilema inilah yang dihadapi kelompok nasionalis. Bertahan di garis Ideologi atau mengikuti trend pasar sepakbola secara pragmatis.
Menurut saya kalangan Nasionalis cenderung memilih konsisten di garis ideologi.
Pilihan sikap yg tentunya tidak populer namun dibutuhkan sebagai sekuritas dan keberlanjutan NKRI yg solid.
Banyak yg kecewa dan kemudian terjebak dengan strategi menggoreng sikap Ganjar Cs secara pragmatis untuk kepentingan PilPres 2024.

Bagi saya pribadi, akan lebih bijak untuk cermati secara baik saja dulu, dampak pembatalan PilDun U20 dan konfigurasi politik sekarang, sehingga tidak terjebak irama yang dimainkan kelompok lain dengan agenda yg membahayakan NKRI.
Hal sepak bola, tidak gampang juga bagi FiFa untuk mengeliminasi Indonesia dari pasar sepak bola dunia, karena sepak bola Indonesia adalah pasar yg potensial.
#NKRIMerdeka 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun