Mohon tunggu...
Elfiatul Fakhriyyah
Elfiatul Fakhriyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D3 Teknik Gigi Unair

Halo, saya merupakan mahasiswa Universitas Airlangga. Selamat membaca tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Guru Honorer terhadap Kesejahteraan Pendidikan Daerah 3T

23 Agustus 2023   20:14 Diperbarui: 23 Agustus 2023   20:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan hak fundamental setiap individu, dan akses pendidikan berkualitas adalah kunci untuk pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup. Salah satu tantangan utama dalam mewujudkan Sustainable Development Goal (SDG) 4 adalah bagaimana kita dapat memberikan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi semua, terlebih di wilayah-wilayah yang terpencil dan kurang berkembang, dikenal dengan sebutan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Penyebaran guru honorer ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) merupakan langkah yang penting dan strategis dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 4, yaitu "Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all". Dalam konteks ini, memastikan akses pendidikan berkualitas bagi semua anak di seluruh wilayah, terutama yang terpencil dan kurang berkembang, menjadi prioritas utama.

Dalam banyak kasus, wilayah 3T sering diabaikan dalam hal akses pendidikan. Keterbatasan infrastruktur, jarak yang jauh, dan keterbatasan sumber daya seringkali menghalangi anak-anak di wilayah ini untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Penempatan guru honorer di wilayah-wilayah ini memiliki potensi untuk mengatasi hambatan-hambatan ini. Guru honorer yang berasal dari komunitas lokal dapat memahami lebih baik tantangan yang dihadapi oleh siswa di wilayah tersebut, serta membangun hubungan yang kuat dengan mereka dan orang tua mereka. Dengan demikian, pendekatan ini akan meningkatkan partisipasi dan minat dalam pendidikan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan dukungan yang tepat dapat meningkatkan kualitas pengajaran dari guru-guru tersebut. Studi ini juga menggarisbawahi bagaimana guru-guru ini dapat beradaptasi dengan kondisi lokal, menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih relevan dan bermakna bagi siswa. 

Guru honorer memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam memenuhi kekurangan tenaga pengajar di wilayah-wilayah 3T. Keterbatasan akses fisik dan fasilitas di wilayah-wilayah ini sering kali menjadi hambatan utama dalam mendapatkan pendidikan berkualitas. Penempatan guru honorer di sana dapat membantu mengatasi tantangan ini dengan mendekatkan layanan pendidikan ke komunitas yang membutuhkan. 

Selain dampak langsung pada akses pendidikan, penyebaran guru honorer ke wilayah 3T juga memiliki implikasi sosial dan ekonomi yang penting. Keberadaan guru honorer dapat merangsang perkembangan ekonomi lokal dengan menciptakan peluang kerja tambahan di wilayah tersebut. Hal ini dapat mendorong pemberdayaan masyarakat setempat dan mengurangi migrasi ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan. Selanjutnya, dengan meningkatnya tingkat pendidikan di wilayah 3T, generasi muda akan lebih siap untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan wilayah mereka sendiri. 

Penyebaran guru honorer juga dapat berkontribusi pada pengembangan infrastruktur pendidikan di wilayah-wilayah terpencil. Dalam banyak kasus, adanya guru honorer dapat memicu perhatian dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah untuk meningkatkan fasilitas dan dukungan pendidikan di wilayah tersebut. Hal ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa dan guru, serta memberikan dampak jangka panjang pada kualitas pendidikan di wilayah tersebut. 

Dalam kesimpulannya, penyebaran guru honorer ke wilayah 3T adalah langkah yang mendukung dan berkontribusi pada pencapaian SDG 4. Melalui langkah ini, akses pendidikan berkualitas dapat diberikan kepada anak-anak di wilayah-wilayah yang selama ini diabaikan. Keberadaan guru honorer bukan hanya memberikan layanan pendidikan, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Namun, penting untuk mencatat bahwa penyebaran guru honorer harus diiringi dengan pelatihan dan dukungan yang memadai, serta perhatian terhadap hak-hak dan kesejahteraan guru honorer. Dengan mengambil tindakan ini, kita dapat bergerak menuju dunia di mana pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua, tanpa terkecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun