Suatu pagi di sudut pasar. Seorang bocah mengais-ngais tong sampah. Apa yang ia cari? Sisa-sisa makanan tuk mengganjal perutnya yang lapar.
Suatu pagi di sudut pasar. Seorang ibu, sepuh, menggelar tikar. Beberapa pakaian bekas digelar. Berharap ada pembeli mampir. Agar hari ini bisa membeli beras walau hanya secangkir.
Suatu pagi di sudut pasar. Seorang tukang becak berdiri termangu. Menunggu pelanggan yang tak kunjung datang. Ah, semoga hari ini mendapat rezeki. Agar bisa menghidupi anak istri.
Suatu pagi di sudut pasar. Seorang Nyonya berdiri angkuh. Sembari mengapit dompet yang isinya penuh. Ya, kemarin suaminya baru mendapat jatah. Hasil korupsi berjamaah.
Suatu pagi di sudut pasar. Seorang lelaki menatap nanar. Hari ini ia akan beraksi lagi. Mencopet isi dompet Nyonya yang lengah.
Suatu pagi di sudut pasar. Seorang bapak berseragam, sibuk wira-wiri. Di tangannya tergenggam pentungan. Ah, tapi ia tak pernah menggunakannya.
Suatu pagi di sudut pasar. Tak ada yang berubah. Selalu begitu, seperti itu....
Â
***
Malang, 28 November 2015
Lilik Fatimah Azzahra