Nama Wage Rudolf Soepratman tentu tidak asing lagi di telinga kita bangsa Indonesia. Beliau adalah putra bangsa terbaik penggubah lagu Indonesia Raya. Lagu yang selalu dikumandangkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI dan hari-hari besar nasional lainnya.
Siapa sosok WR.Soepratman sebenarnya? WR.Soepratman lahir pada tahun 1903 di Somongan, Purworejo. Ibunya bernama Siti Senen dan ayahnya bernama Joemeno Kartodikromo seorang tentara KNIL Belanda.
WR.Soepratman merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Kakak sulungnya bernama Roekijem yang menikah dengan keturunan Belanda bernama Willem van Eldik tinggal di Makassar. Dari kakaknya inilah WR.Soepratman mendapat biaya untuk melanjutkan sekolah dan diboyong serta ke Makassar.
Di Makassar WR.Soepratman belajar bahasa Belanda selama tiga tahun di sekolah malam. Selain itu beliau juga mengenyam pendidikan di Normalschool.Â
Ketika berusia 20 tahun WR.Soepratman diangkat sebagai guru di sekolah Angka 2. Setelah itu beliau bekerja di sebuah perusahaan asing. Kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja sebagai wartawan pada harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita.
Selama tinggal di Jakarta WR.Soepratman bergabung dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional. Ia juga mulai menulis buku. Sebuah buku berjudul Perawan Desa di sita dan dilarang beredar oleh pemerintah kolonial Belanda karena isinya dianggap menentang pemerintahan Belanda.
Dari sini jiwa nasionalisme WR.Soepratman terus tumbuh. Mulai timbul kebencian dalam dirinya mengenai kesewenangan penjajahan Belanda.
WR.Soepratman kembali ke Makassar dan menekuni dunia musik. Dari Willem van Eldik, kakak iparnya, Wr.Soepratman belajar bermain musik khususnya biola.
Pada usia 21 tahun WR.Soepratman berhasil menggubah sebuah lagu bernuansa kebangsaan. Lagu ini diberi judul Indonesia Raya dan diperdengarkan pertama kali menggunakan biola pada Kongres Sumpah Pemuda tahun 1928 di Jakarta. Lagu tersebut ternyata sangat memukau seluruh peserta kongres yang hadir.
Sejak saat itu lagu gubahan WR.Soepratman menjadi terkenal dan merupakan satu-satunya lagu yang wajib dikumandangkan pada setiap berlangsung kongres pergerakan nasional. Lagu tersebut dianggap mampu mewujudkan rasa persatuan dan mewakili keinginan seluruh bangsa Indonesia untuk merdeka.
WR.Soepratman terus berjuang melalui gubahan lagu-lagunya yang berisi semangat perjuangan melawan penjajahan Belanda. Akibatnya beliau diburu oleh polisi Belanda dan ditahan di penjara Kalisosok Surabaya.