[caption caption="Sumber gambar:videoujinyali.blogspot.com"][/caption]"Didi!" suara Bunda Lilik memanggil dari dalam rumah.
Didi D'kils yang sedang asyik membelai si Unyu segera menyahut, "Ya, Bun! Sebentar lagi!"
"Unyu, kamu masuk dulu ya, di luar udara dingin, ntar masuk angin," Didi mendorong tubuh si Unyu perlahan. Tapi tampaknya si Unyu tak bergeming.
"Walah, pake membelot segala. Ntar habis nganterin Bunda, kita ngobrol lagi yaa...," Didi mengelus punggung si Unyu lembut. Kali ini si Unyu, kambing betina titipan Mas Aji itu pun menurut.
***
Didi mengeluarkan motor bututnya.
"Nanti pulangnya jemput Bunda lagi ya," ujar Bunda Lilik seraya menenteng sebuah kopor besar.
"Jangan malam-malam ya, Bun. Suka takut lewat di daerah Gotong Royong. Lampu jalan di sana remang-remang," Didi menyahut.
"Takut apa-an, sih? Bunda sering lewat daerah situ nggak ada apa-apa kok."
"Kan Bunda lewatnya masih sorean."
"Ya, deh, ntar Bunda usahakan pulang duluan. Biar pengantinnya bongkar baju sendiri," akhirnya Bunda mengalah.