[caption caption="sumber:princessbluesky91.blogspot.com"][/caption]
Sejak dua hari ini aku memergoki seorang laki-laki berdiri di balik jendela kamarku. Aku tak mengenalnya. Tapi sungguh, aku merasa takut dan ngeri melihat sorot matanya yang dingin dan seolah ingin mencabikku.Â
Siapa dia? Ah, entahlah.
Pagi ini, ketika bangun tidur dan menyibak tirai jendela, tiba-tiba wajah itu muncul lagi. Aku terkejut. Seketika kututup tirai kembali.
"Risa, buka jendelanya!" kudengar suara Mama menegurku. Tak kuhirau. Aku malah meringkuk di balik selimut dan memejamkan mata.
"Kamu kenapa? Sakit?" Mama menghampiriku. Tangan lembutnya menyentuh keningku. Aku diam tak bergerak.
Mama berjalan menuju jendela. Serta merta aku berseru,"Ma, jangan dibuka!"
Mama menghentikan langkah dan menatapku heran.Â
"Risa, hari sudah pagi. Jendela harus dibuka, sayang. Supaya udara berganti," tangan Mama siap menarik tirai.
"Mama! Hentikan!" aku bangun dari tempat tidurku dan menarik tangan Mama.
"Ada apa Risa? Mengapa kamu begitu ketakutan?" Mama meneliti wajahku. Aku menyeka butiran keringat yang membasahi kening.