Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bulan Enggan Mati

14 Oktober 2016   10:14 Diperbarui: 14 Oktober 2016   10:27 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
elephantjournal.com

Dee, semalam bulan datang menemuiku. Tak seperti biasa, kali ini wajahnya muram, tubuh sintalnya tak lagi utuh, tinggal separuh. 

"Apa yang terjadi padamu?" tanyaku. Bulan membisu. Di tangannya tertangkup bunga rampai. 

"Ini bunga kematian. Untuk diriku sendiri," tuturnya sedih. 

"Mati adalah salah satu fase di mana kehidupan yang baru akan segera dimulai," aku menimpali.

"Ya, tapi aku belum ingin mati."

"Kenapa?"

"Aku masih ingin mengikuti kisahmu."

"Kisah yang mana? Sudah lama aku tak punya kisah," aku tertawa.

"Benarkah? Bagaimana dengan lelaki itu?" bulan tersenyum menggodaku.

"Lelaki yang mana?"

"Lelaki yang tertinggal keretamu...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun