Kecuali rasa rindu yang benar-benar jalang
Jangan kau menentang; oh tidak, tidak, aku baik-baik saja! Â Â Â Â Â Â Â
Ragamu, juga hatimu, yang katamu terbuat dari besi baja itu
Siapa yang bisa membawamu kembali ke kamar berdinding anyaman bambu, yang langit-langitnya dipenuhi sarang laba-laba?
Pasti, kenangan masa kecil yang sulit kaulupakan
Saat sapu lidi ibu singgah di atas pantatmu yang berlumur tanah
Saat kamu tantrum
Saat segelas tajin panas dan sepiring singkong rebus terhidang nikmat di atas meja
Siapa yang telah begitu berani membujukmu kembali pulang ke kampung halaman?
Kecuali rasa rindu yang tiada alang kepalang; Rindu pada sekawanan burung dara yang terbang rendah lalu hinggap di tepi bingkai jendela, rindu pada daun randu yang bersemi saat musim hujan tiba, juga---rindu pada senyum wangi Ibundamu yang tak lagi bisa kautemukan jejak aromanya         Â
***
Malang, 12 November 2024
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H