Saat aku lahir
Kukira cinta adalah air sungai
Yang mengalir jernih dari hulu hingga muaranya
Di mana kaki-kaki mungil para bidadari berkecipak indah di sepanjang tepiannya
Ketika aku kecil
Kupikir cinta semacam bunga dandelion yang berhambur saat tertiup angin kencang
Lalu luruh di pangkuan seseorang
Dan, diam-diam (orang itu) menyembunyikannya di dalam kantong rahasia
Namun, begitu aku dewasa
Aku mulai paham apa itu cinta
Cinta, ia lebih mirip daimyo yang berkuasa atas dua titah; hunus pedang! Atau jangan segan menciptakan air mata
***
Malang, 5 Juni 2024
Lilik Fatimah Azzahra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!