Aku mencarimu
Di sela-sela bulir hujan yang berebut jatuh
Tapi hingga langit kembali terang
Jejakmu tak jua kutemukan
Aku mencarimu
Di setiap kepak sayap kolibri yang gigih belajar terbang
Namun hingga pupil mata lupa bagaimana cara 'tuk terpejam
Sosokmu tak pula kunjung kudapatkan
Aku mencarimu
Tak mengenal tenggang waktu atau masa
Nyaris di seantero bumi, langit kujelajah
Namun hingga kaki ini tak mampu lagi melangkah
Sekadar bayangmu pun, bahkan tak hendak melintas di depan mata
Mungkinkah engkau tersesat di labirin takkasat mata?
Atau barangkali engkau sedang disandera oleh rembulan genit, yang menyaru menjadi perawan cantik bergaun sutra dan bergincu merah sangit
Ah, entahlah!
Yang kutahu, aku masih mencarimu
Di sela-sela sisa napas yang tersengal
Dikerumuni anak-anak rindu yang tantrum lagi bengal
Dipeluk sunyi yang nyaris kolaps dan kehilangan akal
Lalu dilempar jauh oleh segerombolan angan nakal, yang tak punya adab serta belas kasihan
Dan aku, masih saja terus mencarimu
Meski ambang batas hidup dan matiku tak henti mengejar dan memburu
***
Malang, 22 Mei 2024
Lilik Fatimah Azzahra