Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Horor Artikel Utama

Misteri Bunga Sedap Malam

17 Februari 2024   19:37 Diperbarui: 18 Februari 2024   21:33 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya ingin membeli hio, Bu." Tiba-tiba saja terucap kata-kata itu dari bibir saya. Hio? Saya bahkan tidak tahu untuk apa saya membelinya. 

Si Ibu menganggukkan kepala. Sesudahnya ia menyodorkan beberapa bungkus hio ke hadapan saya. Tanpa pikir panjang saya meraih hio yang dibungkus dengan kertas berwarna hijau. 

"Saya mau yang ini, Bu," ujar saya sembari menyerahkan selembar uang. 

Sesaat menunggu si Ibu menghitung uang kembalian, tak sengaja mata saya tertuju pada sebuah ruangan di samping rumah berbentuk unik itu. Ruangan yang pintunya dibiarkan terbuka. 

Jantung saya sontak berdegup kencang. 

Ruangan itu! Di dalamnya terdapat banyak sekali lukisan terpajang di dinding. 

Dan, jantung ini semakin berdegup tak karuan manakala sudut mata menangkap sesuatu. Sesuatu yang dibiarkan tergeletak di atas kursi gelondong kayu. 

Sama persis seperti yang terlihat di dalam mimpi saya semalam. 

***
"Uang kembaliannya ternyata kurang, Mbak. Hio-nya boleh dibayar nanti saja pas Mbaknya pulang." Suara si Ibu membuyarkan lamunan saya. 

Dengan gugup saya mengangguk. Dan, sebelum beranjak pergi saya bertanya kepada si Ibu. "Bu, bolehkah saya nyuwun bunga sedap malam yang tergeletak di atas kursi kayu itu?"

Si Ibu sejenak menatap saya. Tapi kemudian ia berjalan memasuki ruangan untuk mengambil setangkai bunga sedap malam yang saya maksudkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun