Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Balada Sekerat Roti

13 Januari 2024   04:43 Diperbarui: 13 Januari 2024   18:45 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Shutterstock via flintasbury.org

Seorang bocah tersenyum ke arah lelaki tua yang berdiri di depan sebuah toko roti, "Tuan, bisakah Anda memberiku sekerat roti saja? Sebagai bayarannya akan kulangitkan selarik doa-doa."

Sang pemilik toko membalas senyum bocah lebar sekali
Diambilnya dua kerat roti yang masih hangat
Disodorkannya roti-roti itu dengan penuh semangat

"Tuan, aku hanya minta roti sekerat. Mengapa Anda memberiku lebih?" Si bocah menatap pemilik toko dengan mimik tak mengerti

Si lelaki tua menyentuh pundak bocah sembari berkata lirih

 "Dulu, aku juga pernah sepertimu. Kelaparan. Lalu aku bertemu lelaki tua pemilik toko roti yang dermawan. Dan ia, mengenyangkan perutku tanpa segan."

Si bocah tak ingin bertanya apa-apa lagi
Diraihnya dua kerat roti pemberian
Dimasukkannya ke dalam saku celana yang kedodoran

"Tuan, terima kasih. Aku janji. Kelak jika aku setua Anda, aku akan berdiri di depan sebuah toko roti yang lebih besar dari toko Anda ini. Dan, aku akan menunggu beberapa bocah datang,. Akan kuberi mereka masing-masing roti sekeranjang."

(Begitulah. Ketika satu kebaikan disemaikan, maka beribu-ribu kebaikan lain akan bermunculan) 

***
Malang, 13 Januari 2024
Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun