Seorang bocah tersenyum ke arah lelaki tua yang berdiri di depan sebuah toko roti, "Tuan, bisakah Anda memberiku sekerat roti saja? Sebagai bayarannya akan kulangitkan selarik doa-doa."
Sang pemilik toko membalas senyum bocah lebar sekali
Diambilnya dua kerat roti yang masih hangat
Disodorkannya roti-roti itu dengan penuh semangat
"Tuan, aku hanya minta roti sekerat. Mengapa Anda memberiku lebih?" Si bocah menatap pemilik toko dengan mimik tak mengerti
Si lelaki tua menyentuh pundak bocah sembari berkata lirih
 "Dulu, aku juga pernah sepertimu. Kelaparan. Lalu aku bertemu lelaki tua pemilik toko roti yang dermawan. Dan ia, mengenyangkan perutku tanpa segan."
Si bocah tak ingin bertanya apa-apa lagi
Diraihnya dua kerat roti pemberian
Dimasukkannya ke dalam saku celana yang kedodoran
"Tuan, terima kasih. Aku janji. Kelak jika aku setua Anda, aku akan berdiri di depan sebuah toko roti yang lebih besar dari toko Anda ini. Dan, aku akan menunggu beberapa bocah datang,. Akan kuberi mereka masing-masing roti sekeranjang."
(Begitulah. Ketika satu kebaikan disemaikan, maka beribu-ribu kebaikan lain akan bermunculan)Â
***
Malang, 13 Januari 2024
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H