Telah kumasuki kamar seorang lelaki
Dan, aku terperangkap di dalamnya
Kamar itu dihiasi banyak cermin
Wajahku terpantul di sebagian permukaan cermin-cermin itu
Dalam bentuk dan rupa asing Hingga aku tak mengenali diriku sendiri
Ya, telah kumasuki kamar seorang lelaki
Dan, aku menikmati terperangkap di dalamnya
Sebab di dalam kamar itu aku pernah beroleh peluk paling hangat
Sebab di dalam kamar itu aku pernah merasakan ketulusan cinta tak bersyarat
(Ah, Bapak, pengukir jiwa ragaku. Hal-hal sekecil apa pun yang pernah kita lalui, terlalu berharga untuk dilupakan)
***
Malang, 9 November 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H