Suatu hari
Perempuan itu berdiri meneguhkan hati
Ia biarkan satu mimpi berlari kencang
Menembus kabut dan belantara
Menyeruak onak duri beserta segala rintangannya
Sesudahnya, ia duduk dengan sabar
Menunggu mmpi itu pulang
Mengetuk pintu dan jendela
Membawa sebutir rembulan beraroma wangi bunga padma
Suatu ketika
Ia melepas satu mimpi di padang luas tak bertepi
Di mana musim dan cuaca bersikap sesuka hati
Kadang ramah kadang menyakiti
Namun, ia tahu
Mimpinya itu pasti kuat dan mampu bertahan
Hingga kelak ia kembali pulang
Membawa sekuntum hujan untuk dijadikan kudapan pada perhelatan makan malam
Suatu senja (perempuan itu)
Menyemai berbulir-bulir benih mimpi di setiap rongga dada
Ada mimpi tentang matahari yang tersenyum rekah di atas tungku dapur
Ada mimpi tentang pecahan rembulan yang berserak menghiasi tempat tidur
Ada mimpi tentang anak-anak camar yang berebut bertengger di pundaknya
Ada pula mimpi; tentang doa-doa yang satu per satu perlahan akan terijabah
Sebab ia tahu Tuhan itu mahabaik lagi mahaiba
***
Malang, 16 Agustus 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H