Dari balik tirai hujan yang berjatuhan di atas tanah tak bertuan;
Aku ingin menitip selarik kisah
Pada sepasang camar yang meringkuk resah
Tentang rindu yang terbengkalai
Tentang hati yang mengaku mulai lelah tercederai
Dari balik tirai hujan yang setia memainkan orkestra sunyi tanpa jeda;
Selaksa kenangan berkali kucoba halau pergi
Namun semakin jauh kutenggelamkan di kedalaman laut berpalung paling dalam
Semakin ia leluasa
menari-nari di atas permukaan hati
Dan, sulit nian untuk dinasihati
Dari balik tirai hujan yang sengaja menjatuhkan diri sedemikian rupa;
Aku memutuskan untuk berhenti berkata-kata
Tiada lagi keluh atau luka ingin kuhidangkan
Di hadapan sepasang camar yang saling berpeluk erat
Kupilih diam dalam sengkarut takdir nan mahahebat
Mengumpulkan bulir-bulir air mata
Untuk esok menggantikan tempias hujan yang menua
Yang tampak mulai lelah dan kehilangan arah
***
Malang, 12 Juni 2023
Lilik Fatimah Azzhra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI