Aku membaca diam-diam
sajak-sajak rindu yang kaugubah
tersamar di sela-sela gigil pagi
Dipeluk hujan yang datang pergi
Aku membaca sembunyi-sembunyi
Huruf-huruf yang kaurangkai sedemikian rupa
membentuk kalimat panjang dan berliku
Kadang berkisah tentang senja yang kesepian
Kadang bercerita tentang angin yang kian menua dan rapuh
Dan, aku membaca terbata-bata
Pesan cinta yang kautitip pada camar yang terbang tinggi di udara
Sesaat sebelum ia jatuh di atas butir-butir pasir
Sesaat sebelum hati ini menyerah kalah pada garis hidup bernama takdir
***
Malang, 4 Mei 2022
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!