Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Aku dan Isi Kepalaku

3 Februari 2023   09:40 Diperbarui: 3 Februari 2023   21:15 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi isi kepalaku. (sumber: pixabay.com/Gerd Altmann)

Semalam, aku bertengkar hebat dengan isi kepalaku
Ia marah besar saat kukatakan, 'Kamu terlalu tua untuk jatuh cinta!"

Ditonjoknya hidung dan pipiku membabi buta
Dlemparnya aku dengan sebongkah batu sebesar buah semangka

Tentu, aku tidak mau tinggal diam
Kubalas ia dengan tendang dan pukulan
Hingga kening dan pipinya memar memar dan berdarah
Hingga mata dan bibirnya bengkak membiru lebam bagai buah tomat gagal masak di tangkainya

Semalam, aku dan isi kepalaku tidak saling bertegur sapa
Kami diam, satru dan siwakan
Tidur pun saling bersingkur badan

Image https://theinspirationgrid.com
Image https://theinspirationgrid.com

Pagi ini, aku dan isi kepalaku sama-sama lunglai tak berdaya
Ngilu, linu, terasa melabur di sekujur badan
Di atas ranjang kami hanya bisa terpaku saling pandang

"Jangan bertengkar lagi." Isi kepalaku berkata lirih. "Biarkan aku jatuh cinta. Sebab cinta tiada memandang sesiapa, tiada pula memiliki batasan umur."


***
Malang, 3 Februari 2023
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun