Sehari lalu.
Saya dijawil seorang sahabat ketika sedang berlatih Yoga.
"Sudah baca artikelnya Profesor Felix, belum?"
"Belum. Artikel yang mana?"
Lalu sahabat saya menunjukkan judul artikel ini: Dua Puisi Kompasianer yang Bikin Ngakak Guling-guling
"Ada puisimu disentil di situ. Setelah baca, tolong jelaskan mengenai 'lubang sumur' yang menjadi pembahasan sang Profesor, yaa. Nggak sopan, tau! Dah bikin Profesor tertawa ngakak guling-guling." Ujar sahabat saya dengan mimik serius.Â
Saya tersenyum.
Beberapa menit kemudian saya menyimak artikel yang ditulis penulis keren yang lebih familiar dipanggil Engkong itu. Anehnya, usai membaca artikel tersebut, senyum saya sontak menghilang. Beralih rupa menjadi tawa.
Ya. Saya ikut tertawa meski tidak sefrontal sang Profesor. Saya tertawa seraya mengambil posisi Balasana.
"Baiklah. Saya akan coba menjelaskan mengapa sampai ada frasa 'lubang sumur' di larik puisi Lelaki Berbahaya itu."