Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Anak Gunung

3 Januari 2023   07:22 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:26 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayahku. Petani perkasa yang tak lelah mencintai lereng gunung. Di manik matanya kulihat berderet pepohonan rindang tempat bersarang burung-burung. Di pundaknya kuhirup aroma wangi bunga kopi nan tak henti bersenandung. Dan, di peluhnya kutemukan bergumpal-gumpal batu cadas meluruh menjadi buliran abu yang siap untuk dilarung.

Ibuku. Perempuan ayu yang jatuh cinta pada lembah dan gemericik air sungai. Di senyumnya kutangkap beraneka ragam warna hujan, kupu-kupu, dan pelangi. Di lentik jemarinya kudapati angin berembus lembut sepoi-sepoi. Dan, di hatinya ribuan niskala pecah mengubah diri menjadi kuncup-kuncup indah melati.

Aku. Anak gunung yang mencuri bahagia paling hakiki. Dari Ayah Bunda, dua manusia paling bersahaja di muka bumi.

***
Malang, 03 Januari 2023
Lilik Fatimah Azzahra

 
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun