"Beri aku kesempatan satu kali lagi, Na. Aku janji tidak akan mengulangi lagi."
Na. Perempuan itu, hanya diam. Telinganya seolah tidak mendengar perkataan suaminya. Pandangannya tetap lurus tertuju pada laut luas.
Laki-laki jangkung berkumis tipis itu tidak putus asa. Ia terus saja memohon sampai bibirnya lelah dan matanya mengeluarkan bulir-bulir air.
***
Sebenarnya apa yang telah terjadi pada pasangan yang baru menikah seumur jagung itu? Mengapa si suami merengek-rengek seperti bocah sementara istrinya diam seribu bahasa?
Ini tentang komitmen menaati sebuah kesepakatan.
Ya. Sebelum menerima pinangan laki-laki jangkung berkumis tipis itu, Na pernah mengajukan satu permintaan. Bahwa apapun keanehan yang kelak terjadi atau dilihat oleh laki-laki itu setelah menikahinya, jangan sesekali dikritik. Apalagi dikait-kaitkan dengan masa lalunya.
Dan, laki-laki jangkung berkumis tipis itu menyanggupi.
***
Di awal-awal pernikahan, komitmen laki-laki jangkung berkumis tipis melengkung itu benar-benar diuji. Sehari setelah menikah, Na sudah memperlihatkan tingkah aneh yang membuatnya nyaris melontarkan kritikan.
Bayangkan. Di malam pertama mereka, Na diam-diam meninggalkannya sendirian di atas ranjang. Istrinya itu memilih berendam di bak kamar mandi hingga berjam-jam lamanya.