Beberapa hari lalu datang berkunjung ke klinik seorang bapak berusia enam puluh tahun, didampingi keluarganya.
Ketika menghadap dokter, sembari memegang perut bagian kanan si bapak menyampaikan jikalau sakit maag-nya kambuh lagi. Hal ini dibenarkan oleh pihak keluarganya.
Usut punya usut si bapak ternyata bukanlah pasien baru. Cos enam tahun lalu beliau pernah datang berobat, dan tentu saja jejak rekam medisnya masih tersimpan di buku catatan dokter.
Usai membaca ulang rekam medis si pasien, dokter berkata, "Dulu sudah saya sarankan untuk melakukan USG di bagian perut sebelah kanan ini, tapi tidak kamu laksanakan."
Pasien yang tampak pucat menahan rasa sakit itu lantas saya antar menuju bed untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Tensinya rendah, Dokter. Suhunya 37,5 derajat celsius."
Begitu saya melaporkan.
Dokter lantas melakukan pemeriksaan fisik terhadap si pasien secara teliti.
"Ini bukan sakit maag seperti yang kamu perkirakan," ujar dokter seraya meraba-raba perut si pasien yang agak mengeras.