Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Beranjak dari Mata Ibu

1 Maret 2022   06:07 Diperbarui: 1 Maret 2022   06:10 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by www.pinterest.com


Pagi beranjak dari mata ibu. Mengalir ke seluruh tubuh. Bertahan di garis lengkung senyumnya.

Mata ibu bercahaya. Sehangat matahari. Meluruhkan embun-embun.

Kepul asap dari tungku dapur berlomba dengan irama detak jantung ibu. Secangkir kopi untuk bapak, semoci teh manis untuk anak-anak, adalah wujud persembahan kasih paling paripurna.

Pagi berakhir bersama peluh di sekitar kantung mata ibu. Menguarkan wangi doa-doa. Melapangkan jalan bagi sesiapa. Yang berjuang menaklukkan dunia. Hari ini.

Dan esok, pagi akan dimulai; masih, dari mata ibu.

***
Malang, 01 Maret 2022
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun