Atap senja, melukis mozaik musim. Mengabadikan kenangan.
Ada yang tertinggal di sudut matamu yang binar. Bukan luka. Hanya bias siluet. Mengapa waktu berlalu begitu cepat?
Belum puas aku mengulum bibirmu yang pekat. Mendengar denyut nadimu yang syahdu memainkan irama hujan. Atau --- sesekali aku masih ingin meniduri puisi yang kehabisan kata-kata.
Atap senja masih melukis mozaik musim. Dan aku, tersesat di senyummu yang kalis.
***
Malang, 04 Februari 2022
Lilik Fatimah Azzahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI