Pagi ini. Biarkan hanya langit yang digelayuti mendung. Wajahmu, jangan! Tetaplah tersenyum. Meski hatimu tengah dijelagai luka.
Ada saat-saat kita mesti melepaskan. Anak-anak kenangan yang masih saja suka berkejaran di pematang hati dan pikiran. Bangkit dan lupakan! Dua kata itu. Jadikan semangat dan penghiburan yang akan membuatmu berani kembali mengayun langkah maju menuju masa depan.
Kepada kekasih yang wajahnya sedang dirundung murung, mari duduk berdua di bawah hangat matahari. Tak apa kita bertukar pandang, sesekali. Berceritalah. Apa saja  Aku siap mendengarkan.
Dan, jika jiwa ragamu merasa lelah, bersandarlah. Di bahuku. Bahu seorang perempuan yang ditakdirkan untuk menjadi pelipurmu.
***
Malang, 26 Desember 2021
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H