Senja merebah di kuncup rapuh Dandelion. Mengurai sisa penat siang tadi. Menghantar hari yang belum usai.
Anak-anak gerimis berkejaran. Meniti awan di lengkung kaki langit. Satu gerimis jatuh di atap permukaan air laut. Lirih, menderaskan bait-bait puisi pujangga masa silam. Perih, saat bibir menggumamkan syair-syair luka bermajas kehilangan.
Senja masih ingin merebah di pepucuk kuncup Dandelion. Memeluk penat yang tak kunjung bersepakat. Membiarkan anak-anak gerimis tertidur pulas. Di dalam buai hujan bertempias.
Jika senja kali ini kukatakan; aku sudah tidak rindu lagi kepadamu, apakah engkau meyakini itu?
***
Malang, 8 November 2021
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H