Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Senja Merebah di Kuncup Rapuh Dandelion

8 November 2021   22:24 Diperbarui: 10 November 2021   14:34 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by depositphotos.com

Senja merebah di kuncup rapuh Dandelion. Mengurai sisa penat siang tadi. Menghantar hari yang belum usai.

Anak-anak gerimis berkejaran. Meniti awan di lengkung kaki langit. Satu gerimis jatuh di atap permukaan air laut. Lirih, menderaskan bait-bait puisi pujangga masa silam. Perih, saat bibir menggumamkan syair-syair luka bermajas kehilangan.

Senja masih ingin merebah di pepucuk kuncup Dandelion. Memeluk penat yang tak kunjung bersepakat. Membiarkan anak-anak gerimis tertidur pulas. Di dalam buai hujan bertempias.

Jika senja kali ini kukatakan; aku sudah tidak rindu lagi kepadamu, apakah engkau meyakini itu?

***
Malang, 8 November 2021
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun