Menjalin KomunikasiÂ
Usahakan selalu menjalin komunikasi dengan anak-anak. Teknologi telekomunikasi dewasa ini sudah sangat canggih. Kita bisa video call, telpon, atau sekadar WA untuk saling bertukar kabar, kapan saja.
Jangan Merecoki dengan Keluhan
Memiliki anak-anak yang sudah dewasa berarti kita siap untuk ditinggalkan. Dan, jika ada kesempatan berinteraksi dengan mereka sampaikan hal-hal yang menyiratkan bahwa kondisi kita aman-aman saja.Â
Merecoki mereka dengan keluhan sebisa mungkin dihindari. Buat hati mereka merasa tenang karena sudah meninggalkan orangtuanya seorang diri.
Mengisi Hari-hari dengan Kesibukan atau Hobi yang Menyenangkan
Pemicu Empty Nest Syndrome adalah karena kita tidak memiliki kesibukan untuk membunuh waktu. Berbeda jika Anda mengaktifkan diri. Maka hari-hari akan terasa cepat berlalu dan rasa kesepian enyah dengan sendirinya.
Banyak ragam kesibukan atau hobi yang bisa dilakukan orangtua yang hidup sendiri. Semisal dengan berkebun, melukis, menulis, praktik memasak, merajut, aktif dalam komunitas atau kegiatan sosial.
Saya sendiri selain sibuk membantu dokter, kegiatan menulis, berlatih senam, membuat konten tipis-tipis di YouTube, atau bertandang ke panti asuhan dan bercengkerama dengan anak-anak jalanan rutin saya jadwalkan. Semua saya lakukan untuk mengusir rasa sepi agar tidak mengganggu kehidupan saya.