Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cara Jitu Hadapi "Empty Nest Syndrome" agar Tidak Berkepanjangan

3 Oktober 2021   07:55 Diperbarui: 4 Oktober 2021   03:41 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua kesepian| Sumber: Freepik via nakita.grid.id

Menjalin Komunikasi 

Usahakan selalu menjalin komunikasi dengan anak-anak. Teknologi telekomunikasi dewasa ini sudah sangat canggih. Kita bisa video call, telpon, atau sekadar WA untuk saling bertukar kabar, kapan saja.

Image by Shutterstock
Image by Shutterstock

Jangan Merecoki dengan Keluhan

Memiliki anak-anak yang sudah dewasa berarti kita siap untuk ditinggalkan. Dan, jika ada kesempatan berinteraksi dengan mereka sampaikan hal-hal yang menyiratkan bahwa kondisi kita aman-aman saja. 

Merecoki mereka dengan keluhan sebisa mungkin dihindari. Buat hati mereka merasa tenang karena sudah meninggalkan orangtuanya seorang diri.

Mengisi Hari-hari dengan Kesibukan atau Hobi yang Menyenangkan

Pemicu Empty Nest Syndrome adalah karena kita tidak memiliki kesibukan untuk membunuh waktu. Berbeda jika Anda mengaktifkan diri. Maka hari-hari akan terasa cepat berlalu dan rasa kesepian enyah dengan sendirinya.

Banyak ragam kesibukan atau hobi yang bisa dilakukan orangtua yang hidup sendiri. Semisal dengan berkebun, melukis, menulis, praktik memasak, merajut, aktif dalam komunitas atau kegiatan sosial.

Image by Shutterstock
Image by Shutterstock

Saya sendiri selain sibuk membantu dokter, kegiatan menulis, berlatih senam, membuat konten tipis-tipis di YouTube, atau bertandang ke panti asuhan dan bercengkerama dengan anak-anak jalanan rutin saya jadwalkan. Semua saya lakukan untuk mengusir rasa sepi agar tidak mengganggu kehidupan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun