Dini hari membangunkanku, kekasihku. Menuntunku untuk gegas mencium lembut keningmu yang beraroma wangi bunga sepatu. Ya, hanya keningmu saja. Tak merambah wilayah lain. Meski sejujurnya --- aku ingin.
Kau tertidur amat pulas, kekasihku. Seperti Ronin yang kelelahan usai berjuang menemukan kembali tuannya yang hilang. Dan aku, masih belum hendak melepas ciuman dari keningmu. Seperti yang pernah dilakukan Dewi Shinta. Saat ia menyatakan cintanya pada Rahwana. Suatu ketika, secara diam-diam.
Dini hari pun berlalu menuju pagi, kekasihku. Waktu telah membuka pintu-pintu dan jendela. Apakah kau sudah terjaga dari mimpi indah? Jika sudah, jangan dulu membasuh wajah. Berdirilah beberapa saat di depan cermin. Adakah kautemukan bekas lipstik yang tertinggal di keningmu; mungkin?
Jika ada kabari aku lewat embusan angin.
***
Malang, 13 Juli 2021
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H