Jikalau suatu hari nanti kaudapati hujan deras singgah lagi di kedua belah pipiku, percayalah, itu bukan rasa putus asa. Atau ketidakpercayaan atas perjalanan cinta.Â
Aku hanya sekadar ingin meringankan beban langit. Yang semakin renta menampung air di punggungnya berdebit-debit.
Jikalau suatu hari nanti, tiada lagi kautemukan pecahan cahaya bulan di kedalaman bola mataku. Kuberitahu, itu bukan akhir dari segalanya. Barangkali bulan memang sedang enggan berbagi kisah. Atau mungkin malam yang terlalu dini, menggelar perhelatan akbar bertajuk mimpi-mimpi.
Tapi percayalah. Dengan atau tanpa pecahan bulan purnama, kupastikan kaki ini akan terus melangkah. Menuju garis takdir. Lalu berhenti di titik waktu. Di mana cinta tak-beratasnama telah menunggu.
***
Malang, 16 November 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H