Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semua Tak Lagi Sama

17 Oktober 2020   07:36 Diperbarui: 17 Oktober 2020   07:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest.com

Mungkin. Kau telah melupakan satu hal, kekasihku. Bahwa tak ada hari yang terlahir sama. Tak ada kopi yang mesti diracik di dapur dan di cangkir yang sama pula.

Aku. Sejak kepergianmu telah menanggalkan begitu banyak kisah. Tentang kita. Tentang purnama yang kehilangan cahaya. Juga, tentang hujan yang murung karena kehilangan sebagian tempiasnya.

Bila. Suatu hari nanti kamu rindu untuk pulang, kekasihku. Kuingatkan. Jangan lagi lewat gerbang saat engkau pergi. Sebab pintunya sudah lama rapat kukunci. Lewat saja pintu belakang. Di sana, sudah kusiapkan ribuan mata pedang. Untuk menghunjam dadamu. Berulang. Tiada terbilang!

***
Malang, 17 Oktober 202/
Lilik Fatimah Azzahra
Puisi ini diposting juga di Secangkir Kopi Bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun