Perkenalkan. Namaku Ken. Aku baru saja memutuskan hubungan dengan seorang gadis yang kupacari cukup lama. Sebab kupikir-pikir, ternyata masih banyak gadis lain di luar sana yang jauh lebih baik dan lebih cantik dari dia.
Hobiku fotografi. Suatu hari, pascaputus dari gadis yang kupacari itu, aku berselancar mencari kamera yang dijual secara online---karena kamera lamaku hilang tercuri. Dan, hatiku bersorak gembira saat kamera yang kuinginkan itu akhirnya kudapatkan.
Kamera itu kamera bekas. Tak apalah. Yang penting kondisinya masih bagus dan harganya terjangkau isi dompetku.
Aku segera mengirim email ke alamat toko online yang menjual kamera bekas itu, menyampaikan pesan jika aku berminat membeli barang dagangannya.
Transaksi jual beli pun berjalan lancar.
Beberapa hari kemudian kamera bekas itu sudah sampai di rumahku. Aku merasa lega. Bayangan bisa bergaya sembari mengalungkan kamera ala-ala seorang fotografer professional, melintas nyata di depan mata.
Selayak seorang pembeli yang baru saja menerima barang impiannya, aku keranjingan mengulak-ulik. Meneliti dengan seksama kamera di tanganku itu berkali-kali. Mulai dari memeriksa kondisi casing, lensa, hingga kolom memory card-nya.
Dan, aku tertegun sesaat ketika mengetahui ada memory card tersempil di dalam kamera bekas itu.
Mungkin pemilik kamera sebelumnya lupa melepas benda itu sebelum berminat menjualnya. Â
Baiklah. Aku akan segera mengirim email kepada toko online tempat di mana kamera bekas itu kubeli, memberi tahu bahwa ada memory card yang terbawa secara tak sengaja.
Tapi sebelum itu, entah mengapa tiba-tiba hatiku tergoda untuk membuka isi galeri pada kanera bekas itu. Penasaran. Kira-kira foto siapa ya, yang tersimpan di sana? Apakah foto seorang gadis cantik? Atau...
