Lelaki itu telah melukis aku, seorang perempuan. Dalam sketsa dan nadi yang terputus.Â
Rambutku tergerai mati. Senyumku stagnan. Napasku jeda.
Lelaki itu telah melukis aku, seorang perempuan. Yang diam menyerupai arca. Tanpa suara. Tanpa kata-kata.
Dan, lelaki itu terus saja melukis aku, seorang perempuan. Sembari tak henti bergumam, "Mata perempuan mati ini bicara padaku. Karena di sini cinta tak akan tenggelam. Karena di sini hasrat tak akan dicium."
Ya. Kuberitahu kepadamu. Suatu hari lelaki itu berhasil melukis aku, seorang perempuan. Dengan tatap mata yang berkisah begitu banyak. Kepadanya. Tanpa titik, tanpa koma.
***
Malang, 02 September 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI