Kita pernah menerbangkan pesawat kertas, di dalam kelas. Ketika Ibu guru sedang menjelaskan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila.
Pesawat kertas menukik dengan keras, menabrak punggung Ibu guru. Dan itu membuat kita disetrap, berdiri di depan kelas dengan satu kaki dan dua tangan menjewer telinga kita sendiri.
"Akan kusimpan pesawat kertas ini baik-baik. Kelak jika kalian sudah bisa mengemudikannya di angkasa, jadikan Ibu guru sebagai penumpang pertama." Ibu guru memasukkan pesawat kertas ke dalam laci. Lalu melanjutkan menerangkan tentang pentingnya menjaga kehidupan bertoleransi.
Suatu hari, kita tumbuh menjadi dewasa. Dan, benar-benar mahir menerbangkan pesawat di udara. Membawa begitu banyak penumpang. Mungkin, salah satu dari penumpang itu adalah Ibu guru kita, yang dulu pernah menyimpan pesawat kertas di dalam laci meja kerjanya.
Tapi kita terlalu sibuk untuk mengingat segala kenangan. Kita lebih memilih untuk melupakan. Wajah lbu guru. Juga pelajaran PMP yang pernah diajarkan.
***
Malang, 15 July 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI