Pernah kuingin melukis wajah langit. Dengan warna hitam bergradasi merah sangit. Dan, aku bisa!
Itu kulakukan kala senja mulai tiba. Sesaat setelah bibir ini kehabisan kata-kata, tuk sekadar menyatakan bahwa; sungguh, kepadamu aku selalu cinta.
Pernah kuingin membelah tubuh lautan. Dengan pedang yang terbuat dari tajamnya sebuah tatapan. Dan, ternyata aku bisa!
Itu terjadi manakala diri ini tak bisa lagi menenangkan gusar. Akibat rindu yang mendadak memilih menjadi barisan tentara barbar.
Pernah, kuingin menanam sekuntum bunga sepatu. Yang sengaja kauselipkan di sela jemari tanganku. Di atas puncak gunung es yang tinggi dan berbatu. Di mana hanya ada pinguin-pinguin tua, yang bertanya dengan suara terbata-bata; apakah engkau bisa?
Entahlah. Kali ini aku sepertinya mulai kehilangan rasa yakin. Meski katamu; tidak ada satu hal yang tak mungkin!
***
Malang, 29 July 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI