Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Klepon Masuk Istana

25 Juli 2020   07:24 Diperbarui: 25 Juli 2020   07:24 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: liputan6.com

Mereka---para gadis itu tampil ke istana dengan mengenakan pakaian terbaik dan berhias secantik mungkin.

Di antara para gadis tampak pula Gayatri. Ia berdiri di barisan paling belakang. Wajahnya murung. Hatinya masih diliputi rasa minder. Hanya dirinya yang tampak tampil sederhana. Apa adanya. Sebab selain tidak pandai bersolek, ia memang tidak memiliki pakaian bagus untuk dikenakan.

Waktu terus bergerak. Satu persatu peserta lomba maju unjuk kebolehan. Mereka berupaya memikat hati Ibu Ratu dengan memasak aneka kue lezat terbuat dari bahan-bahan istimewa.

Akan halnya Gayatri. Gadis itu hanya membawa bahan-bahan sederhana. Dua butir ubi ungu yang sudah dikukus hasil panen sendiri; dua sendok makan tepung kanji; satu gundu gula aren yang sudah diiris halus; selembar daun pandan; dan sejumput parutan kelapa.

Ketika tiba gilirannya maju, Gayatri dengan terampil menumbuk ubi ungu yang sudah matang di dalam satu wadah hingga halus. 

Kemudian ditaburkannya tepung kanji, diuleninya kedua bahan sampai merata. Setelah tercampur rata, diambilnya adonan ubi ungu itu barang sesendok demi sesendok untuk dipipihkan di atas telapak tangannya.

Selanjutnya Gayatri mengisi pipihan itu dengan sedikit irisan gula merah. Lalu dibentuknya pipihan tersebut menjadi bulatan-bulatan gilig yang bagus dan seukuran.

Terakhir, Gayatri menjerang air dan daun pandan hingga mendidih. Dimasukkannya bulatan-bulatan ubi ungu itu satu persatu hingga klelep di dalam jerangan air.

Gayatri menunggu beberapa menit sampai bulatan ubi tersembul dan mengambang di atas permukaan air, sebagai pertanda bahwa kue buatannya sudah matang dan siap diangkat untuk ditiriskan.

Waktunya ia menunjukkan kue buatannya ke hadapan Baginda Ibu Ratu. Tapi sebelum itu Gayatri tidak lupa menaburkan sejumput parutan kelapa sebagai topping.

Mulanya Ibu Ratu tampak ragu. Tapi setelah mencium aroma wangi pandan yang menguar dari balik tumpukan bulatan ungu di hadapannya, tangan Ibu Ratu pun terulur. Dicomotnya sebuah kue, dan---Ibu Ratu terpekik kaget. Bulatan itu meletus dahsyat di dalam mulutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun