Apa yang kauragukan dari seorang perindu sepertiku? Sedang aku masih menunggumu di sini, di ruang tunggu yang sama. Dengan posisi dan tatap mata yang sama pula. Tiada yang berubah.
Kecuali satu hal; kerut merut di kening.yang kian hari kian bertambah kusut dan menebal.
Apa yang kausangsikan dari seorang pemuja cinta sepertiku? Kau tahu. Aku tidak akan pernah berhenti menunggumu. Selama masih ada waktu bernama pagi. Selama masih ada malam yang belum enggan mendaratkan satu kecupan. Bagi para musafir yang mengaku menemukan tapi sekaligus merasa kehilangan.Â
Jadi, sudahilah semua. Buang segala ragu yang kaupunya. Ambil segera sepeda tua. Yang stangnya mulai berkarat. Lalu jemput aku! Dan buktikan. Bahwa aku masih kekasihmu, seorang pemilik rindu yang terhebat.
***
Malang, 16 July 2020
Lilik Fatimah Azzahra