Ajari aku mengeja kata cinta
Agar bibirku yang kelu tak lagi terbata-bata
Kemudian jelaskan pula arti serta pemahamannya
Supaya hatiku menerima
Ikhlas
Tanpa diricuhi rasa cemburu maupun syak wasangka
Sudah sekian lama
Aku menunggumu di ujung beranda senja
Dan, manakala rindu tak mampu lagi kujinakkan
Kubiarkan hatiku berlari kencang mengikuti kemana perginya kunang-kunang
Hingga ragaku kelelahan
Lalu mati suri
di atas pangkuan malam yang terkebiri
Aku ingin
engkau yang menuntunku pulang
Meski aku tahu
jalan mana yang semestinya harus kujelang
Aku hanya sekadar ingin bermanja-manja kepadamu
Tidak lebih dari itu
Sampai rembulan merah jambu menutup kelambu langit
Sampai peri malam mengucap salam
dengan senyuman paling pahit
Karena seperti yang sudah-sudah
Setelahnya; kita harus saling melambaikan tangan
saling merelakan
saling melepaskan
Lalu---melupakan
***
Malang, 11 July 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H