Pagi tadi aku menitipkan rindu. Pada pokok pohon randu. Di halaman rumah. Dengan hati dan mata basah.
Kekasihku. Sudah berapa lama rindu yang aku punya kaubiarkan sakit dan merana? Jika memang sudah tidak cinta. Kumohon, bicaralah. Jangan hanya diam, membuatku sedih seperti Shinta kehilangan cinta maha dahsyat dari Rahwana.
Tapi, siang ini aku tetiba berubah pikiran. Kuambil kembali rindu yang sempat kutitipkan. Pada pokok pohon randu yang kapuknya mulai berguguran.Â
Tahu apa sebab? Iya. Kekasihku, ia baru saja menyapa. Dengan senyum paling rahasia. Diiringi semerbak wangi bunga kamboja.
***
Malang, 25 Juni 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H