Jika menjadi matahari bagimu terasa berat. Cukuplah menjadi sebatang lilin kecil. Tak apa meski hanya mampu menerangi sebagian dari seruang bilik sempit dan terpencil.Â
Sebab, lilin pun akan menjadi begitu berguna. Manakala ia bersinar di tengah kegelapan dan hadir di saat yang benar-benar dibutuhkan.
Jika menjadi pohon beringin bagimu sungguh tiada mungkin. Cukuplah menjadi seruas bilah bambu. Yang bisa dibelah-belah untuk kemudian dianyam menjadi sebuah caping.Â
Sebab, caping pun bisa tampil sedemikian bermanfaat. Jika ia dipergunakan di saat dan di waktu yang benar-benar tepat.
Jika menjadi mawar bagimu adalah hal yang sulit untuk bisa terwujudkan. Cukuplah menjadi sekuntum bunga rumput. Yang tak goyah meski angin kencang datang bertiup. Yang tetap bertahan di tengah terpaan tempias hujan deras dan berkabut.Â
Sebab, bunga rumput pun akan terlihat indah dan menawan. Bagi mereka yang paham dan mengerti. Bahwa hidup sejatinya adalah arena perjuangan. Bukan sekadar ajang untuk menunjukkan rasa keakuan.
***
Malang, 29 Mei 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H