Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seorang Perempuan yang Memutuskan untuk Tidak Menangis Lagi

25 Mei 2020   06:43 Diperbarui: 25 Mei 2020   08:01 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:depositphotos.com

Seorang perempuan berjanji untuk tidak menangis lagi. Setelah ia melihat cakrawala mulai menampakkan cahaya merupa hilal. Berkilau, mengalahkan bulir keruh yang kerap jatuh di kedua sudut matanya.  

Seorang perempuan, ia bersumpah tidak akan lagi mengumbar sedu sedan. Sesaat setelah ia tersadar dari hening dan lamunan. Bahwa ada sedu sedan yang lebih pantas untuk didengar. Yang keluar dari bibir bocah-bocah. Yang telah lama kehilangan peluk dan rasa hangat air susu ibundanya.

Seorang perempuan, memutuskan untuk diam-diam menuliskan sebaris ikrar. Bahwa ia tidak akan lagi meratapi suratan takdir. Setelah hatinya mulai paham dan mengerti. Mengapa begitu banyak serpihan hati. Berserakan di sepanjang jalan menuju titian akhir. Tersebab para pemiliknya tak kunjung dilanun ragu. Kepada siapa doa-doa dan harap mesti tertuju.

***
Malang, 25 Mei 2020
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun