Suatu petang, sepulang dari kerja, kebetulan saya melewati pedagang takjil di pinggir jalan. Rencana memasak sendiri setelah sampai di rumah mendadak ambyar begitu melihat dagangan yang berjejer menggiurkan di atas meja. Jadilah saya memborong beraneka ragam makanan untuk berbuka di hari itu.
Dan, lagi-lagi, makanan yang kadung saya beli sebagian harus terbuang percuma karena porsinya terlalu banyak dan bukan jenis makanan yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama.
Kapok? Jujur, iya. Setelah kejadian petang itu saya mesti berpikir seribu kali untuk belanja makanan dalam jumlah besar. Utamanya makanan yang sudah matang.Â
Untuk itu saya tak segan mengingatkan diri sendiri agar tidak mudah tergiur serta pandai-pandai me-manage keinginan berbelanja yang berakibat mubazir.
Dan saya pun berinisiatif membuat coretan kecil (semacam list), yang sengaja saya tempelkan di pintu lemari es untuk mengingatkan diri sendiri.Â
Inilah list tersebut.
1. Belanja ke pasar cukup seminggu sekali untuk membeli bumbu-bumbu dapur, stock telur, ikan kering dan kerupuk mentah. Sayur mayur dan lauk pauk bisa mencegat tukang sayur yang lewat di depan rumah.
2. Merencanakan menu berbuka selama satu satu minggu ke depan. Minggu-minggu selanjutnya bisa dirolling, atau mencari variasi menu lain.
-Minggu ke-1 : Bobor bayam, telur rebus, pepes tongkol.
-Minggu ke-2  : Sup ayam, sambel teri, tempe goreng.
-Minggu ke-3 : Oseng kangkung, ayam bumbu merah, krupuk.