Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pintu-pintu Kota Berderit Menutup Sendiri

21 April 2020   14:17 Diperbarui: 21 April 2020   14:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di depanku, pintu-pintu kota berderit menutup sendiri
Aku menguncinya
Menghalau sunyi yang menakuti dan bersarang tepat di pusat tempurung kepalaku

Aku tetirah
ke lembah tak bernama
Menenangkan diri, menjauhi berita-berita yang dipecundangi oleh kepentingan pribadi

Lalu, jika kecipak sungai mampu menghalau daki yang menempel di buku-buku jari jemari, mengapa kau tidak segera berlari menyusulku?
Aku menunggumu. Jangan lupa bawakan secangkir kopi dalgona dan setangkup roti bertabur keju yang kutinggal di meja kamarmu.

***
Malang, 21 April 2020
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun