Bah! Hari Minggu. Entah mengapa aku sangat membenci hari yang satu itu. Sementara orang-orang bersuka cita menunggu kedatangannya---dengan beragam rencana, aku malah mengutuknya dalam hati.
Enyahlah sesegera mungkin duhai kau hari Minggu keparat!
"Riana!"
Benar, bukan? Kekeparatan bahkan sudah dimulai sepagi ini. Melalui teriakan Ibuku.
"Riana! Dengar tidak?!"
"Ini masih pagi, Mom,. Mataku masih mengantuk," aku melingkarkan badan. Menarik kembali selimut yang tersingkap.
"Dasar pemalas!"
Byuuuur!!!
Sekaleng air membasahi sekujur tubuhku. Mau tidak mau aku harus beranjak dari ranjang.
"Aku---benar-benar benci hari Minggu!" seruku dengan tubuh menggigil.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!