ia mencuci kedua kaki ibunya
seperti yang pernah dilakukan oleh Jisnu
saat memohon izin untuk menikahi Srikandi
Aku menggarami rasaku
tidak terlalu asin
dan kulihat ia
lelaki kecilku yang mulai beranjak dewasa
berlayar di sepanjang permukaannya
Anak laki-laki selamanya akan menjadi milik ibunya!
ini berkenaan dengan jiwa
bukan lagi raga
dan aku
membebaskan ombak di dadaku berlarian
namun sesekali kuingatkan
agar ia tak sampai menenggelamkan
Anakku,
ia menidurkan ibunya di atas para-para awan
Tak ada yang perlu dikhawatirkan, katamu
dan ia memang tak pernah pergi
hanya sedang belajar menjadi sebenar-benarnya lelaki
Lalu, apakah masih kau lihat mataku berkaca-kaca?
***
Malang, 06 Januari 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H