Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Hari Ibu, Aku Terlahir Menjadi Ibumu

22 Desember 2019   05:26 Diperbarui: 22 Desember 2019   05:23 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:meimpunelecessit.blogspot.com

Di lembar buku catatan takdir, aku melihat daftar bayi-bayi yang didapuk segera lahir. Ada namaku tertera di sana. Juga sketsa wajah. Berpipi merah, ranum dan seharum bunga kenanga.

Di sebuah gubuk bambu. Aku melihat seorang perempuan menyalakan api tungku. Menanak bulir-bulir beras jatah. Yang dibeli dengan harga sangat murah.

Perempuan itu adalah ibumu. Di rahimnya kelak engkau akan hidup dan bertumbuh.

Aku menatap calon ibuku lekat-lekat. Pipinya cekung tanpa polesan make up. Bibirnya kering, pecah-pecah dan tampak pucat.

Jika sekiranya boleh memilih. Tidakkah aku boleh meminta ibu lain yang lebih sehat?

Aku bernegoisasi dengan malaikat.

Tak seorang pun yang bisa mengajukan permintaan. Pada rahim siapa ia kelak akan dilahirkan. Maka terimalah takdir Mubrammu dengan sepenuh keikhlasan.

Sembilan bulan kemudian, di hari ibu tangis nyaringku pun pecah.

Lalu aku memberitahu kepadamu. Bahwa aku terlahir untuk menjadi ibumu.

***

Malang, 22 Desember 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Selamat Hari Ibu untuk seluruh Ibu di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun