Kepada Syahrul, lelaki yang diam-diam ingin aku burai isi kepalanya!
Kita pernah melewati satu kisah paling purba. Mencintai dengan gelora liar luar biasa.
di bawah rasi bintang tanpa nama,
kau robek jantungku dengan rindu paling garang
di atas tatanan menhir yang menjulang,
kusesap puting dadamu dengan gigil paling jalang
Jika kemudian aku tak bisa lagi berkuasa atas hati yang kaupunya, kupastikan hanya ada dua pilihan; kau pergi--atau menunggu kuenyahkan!
Kepada Syahrul yang diam-diam mencuri banyak cinta dari lemari kata-kata.
Kelak pada putaran purnama yang mulai diperhitungkan oleh Suku Maya, aku pasti datang. Memenuhi janjiku. Melumat habis bibirmu yang dibebani setumpuk rindu.
***
Malang, 05 Desember 2019
Lilik Fatimah azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H