Aku mengagumi cara-caramu mencintaiku. Di hadapku tak pernah sekali pun kau menghambur diksi-diksi indah. Apalagi mengumbar janji-janji manis nan meruah. Juga, pantang bagimu meretas majas-majas hiperbola. Hanya demi membuat bibir ini terperangah. Cukup kaubisikkan satu larik kata;Â tersenyumlah!
Aku menyukai hal-hal sederhana yang kau lakukan terhadapku  Seperti; tiap pagi kaupercikkan rona jingga di kedua pupil biji mataku. Agar saat kuterjaga yang kurentang hanya asa dan tawa riang. Bukan lagi luka, airmata atau jejak-jejak mimpi suram masa silam.
Aku terkesima atas hal-hal kecil yang kautunjukkan kepadaku. Kau bebaskan aku menari-nari di tengah deras rinai air hujan. Untuk kemudian tiada segan kaumerentang dua tangan. Memelukku. Membiarkan aku merasakan. Betapa nikmat hangat itu. Usai gigil membekukan sekujur tubuh.
Sungguh. Aku jatuh hati kepadamu bukan karena hal-hal istimewa yang kau punya. Tapi lebih kepada cara-caramu mengajari. Bagaimana semestinya menerjemahkan cinta dengan amat sederhana sekali.
***
Malang, 01 Desember 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H