"Kau tidak nge-date malam ini?" Laquita balik bertanya, serius. Inta menggeleng.
"Ada sedikit masalah dengan hubungan kami, Quit. Andrew sibuk. Atau mungkin sok sibuk?" Inta mengangkat bahu.
"Oh, sorry," Laquita menyentuh ujung siku kakaknya. Kemudian ia memutuskan untuk tidak bertanya apa-apa lagi.
Ponsel yang tergeletak di atas kasur kembali berkedip-kedip. Sesaat Laquita mengabaikannya. Ia berjalan menuju jendela. Membuka tirainya sedikit.
Dilihatnya mobil Jeremy sudah terparkir di ujung jalan.
***
Chocolate Clasic Cofee.
Letaknya tidak terlalu jauh, berada tepat di tengah-tengah kota. Jeremy sudah memesan tempat, memilih dua kursi di jajaran paling ujung.
Keduanya duduk berhadapan. Langit malam itu sedang cerah. Udara berpelukan dengan cahaya bulan. Menciptakan suasana romantis yang alami.
Laquita sudah memesan segelas chocolate shake. Hanya segelas. Sementara Jeremy, karena topeng yang dikenakan nyaris menutupi seluruh bagian wajahnya, ia memutuskan tidak memesan apa-apa.
"Aku rasa pengunjung yang hadir di kafe ini sedang memperhatikan kita, Je," Laquita menyeruput sedikit minumannya. Jeremy mengangguk.