Berbagi ilmu tidak akan membuatmu miskin. Malah akan menjadikanmu semakin kaya.
Saya memegang teguh kalimat di atas. Dan alhamdulillah, saya sudah mulai menerapkannya dan sudah pula merasakan manfaatnya.
September yang ceria.Â
Ketika beberapa hari lalu dua kompasianer asal Kota Malang, Mbak Anis Hidayatie--punggawa KomalkuRaya, dan Mas Santoso Margono--seorang Pustakawan, menghubungi saya. Menyampaikan sebuah kabar baik. Yakni mengajak ngobrol dan belajar bareng menulis fiksi dalam event bertajuk Fiksi Fiesta yang digelar mulai tanggal 18-20 September 2019 di Perpustakaan Umum Kota Malang.
Meski acara semacam ini sudah sering saya lakukan, namun saya selalu excited, menganggap kegiatan tulis menulis--khususnya yang berkenaan dengan fiksi adalah sebuah kabar baik yang tidak boleh disia-siakan. Maka tanpa pikir panjang, dengan penuh antusias saya menerima ajakan dua kompasianer tersebut.
Mendengar nama Perpustakaan Umum Kota Malang, menjadikan ingatan saya kembali mundur ke beberapa puluh tahun silam.
Boleh dikata saya dulu termasuk pengunjung setia Perpus Kota Malang. Hampir setiap Minggu saya menyambanginya. Bangunannya yang megah. Dindingnya yang sekarang didominasi cat berwarna kuning, saya hafal betul di luar kepala. Juga tata letak ruangan-ruangannya. Termasuk di mana locker-lokcer untuk menyimpan barang-barang milik para pengunjung masih bisa saya ingat dengan baik.
Sementara bagi saya yang pelahap rakus bacaan ini, tentu jatah dua buku tidaklah cukup. Maka saya daftarkan keempat anak saya untuk menjadi anggauta perpustakaan. Dan, jadilah setiap Minggu kami berlima bisa menikmati sepuluh buku sekaligus!