Sebagai perusahaan berskala nasional yang berkecimpung di bidang jasa pengiriman barang dan pendistribusian sejak tahun 1990, JNE semakin melebarkan sayapnya dengan merangkul para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kali ini yang beruntung menjadi sasaran bidik adalah UMKM wilayah seputar Kota Malang.
Rabu, 11 September 2019, bertempat di Vargo Kithchen, Jalan Borobudur 63A Malang, digelar jumpa JNE bersama Kompasiana dan bloger-bloger terpilih area Kota Malang. Acara kopiwriting bertajuk JNE Membawa UMKM Lokal ke Era Ekonomi Digital ini berlangsung kurang lebih 2 jam.
Gelar talkshow penuh kekeluargaan tersebut dibuka oleh Bapak Windhu Abiworo selaku Kepala Cabang JNE Malang. Dalam sambutannya yang cukup singkat, beliau menyampaikan tujuan JNE hadir merangkul para pelaku UMKM di Kota Malang adalah untuk menggali potensi yang mereka miliki hingga berani go international.Â
Usai Pak Windhu turun panggung, narasumber selanjutnya yang berkesempatan berbicara dari pihak JNE adalah Whindiarto Yudistiro atau kerap disapa dengan panggilan Mas Adis.
Menurut Mas Adis sudah saatnya para pelaku UKM mendapat prioritas dan dukungan serius agar berani menghadapi tantangan di era digital yang semakin ketat.Â
Head of marketing dari JNE ini juga mengemukakan, permasalahan paling urgent bagi para pelaku bisnis adalah masalah pemasaran. Sulitnya prosedur pengiriman barang menuju luar negeri menjadi kendala yang selama ini kerap dihadapi, khususnya bagi pengusaha berskala kecil.
JNE menaruh peduli akan keluhan tersebut dan bersiap untuk membantu. Mengingat JNE adalah sebuah perusahaan jasa yang sudah memiliki jaringan cukup luas--sekitar 116. ooo di seantero wilayah Nusantara yang sudah memperoleh kepercayaan penuh dari masyarakat.
"Bukan hanya target pengiriman ke luar negeri yang menjadi prioritas utama, di dalam negeri pun kami selalu berbenah dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin. Semacam express delivery. Sebagai contoh, kami berupaya menjadi distributor kuliner siap santap seperti rawon dan bakso Malang dalam waktu maksimal 12 jam. Ini merupakan salah satu inovasi terbaru kami," tutur Mas Adis tak lepas menebar senyum.
Seperti diketahui, Kota Malang adalah kota dengan pelaku UMKM berjumlah cukup besar. Segala peluang bisnis tersedia di kota ini. Mulai dari bisnis kuliner, fashion, pariwisata, kriya, termasuk bisnis di bidang digital.
Meski demikian, menurut Ibu Tri, pelaku UKM di Kota Malang tidak mungkin mampu berjalan sendiri. Mereka butuh pendampingan terus menerus agar bisa berkembang untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk mereka. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan berbasis digital.Â