----
Ya. Tubuh saya mendadak menggigil seperti orang terserang demam. Kedua kaki saya gemetar.
Saya memang tidak melihat bayangan apa-apa dari pantulan cermin. Tapi saya merasa ada yang mengawasi. Saya bisa merasakan keberadaan 'sesuatu' di dalam kamar saya.Â
Beberapa saat lamanya saya berusaha menenangkan diri. Berkomat-kamit membaca doa-doa. Lalu berjalan sempoyongan ke arah tempat tidur. Meraih handphone yang saat itu terhubung dengan charger.Â
Saya bersyukur melihat seorang teman menghubungi lewat WA. Teman saya itu menanyakan apakah saya sudah bersiap-siap untuk balik ke Lippo Mall Kemang.
Di sini keanehan lain berlanjut. Setiap kali jemari saya mengetik untuk membalas chat teman saya itu, huruf yang keluar pada layar hape tidak sesuai dengan apa yang ingin saya tuliskan. Huruf itu teracak tidak karuan. Dan kalaupun sukses menulis dengan benar, saat terkirim isinya selalu berubah.
Tentu saja hal tersebut membuat teman saya menegur.,"Kamu ini chat apa-an sih?"
"Mau bilang, sebentar lagi berangkat," saya menulis kalimat demikian dan segera mengirimkannya. Tapi yang muncul dan terbaca sederetan huruf yang tidak bermakna.
Ya, Allah. Ada apa ini?